Total

Sabtu, 31 Maret 2012

Table Manner



Memahami aturan tata krama di meja makan (table manner) adalah bagian dari pengetahuan standar setiap orang. Namun di tata krama suatu negara berbeda dengan negara lainnya.
Untuk masyarakat Indonesia, table manner paling banyak diadopsi dari standar Eropa. Meski tentu saja tetap dicampur dengan adat kebiasaan orang Indonesia itu sendiri.
Aturan-aturan pokok tata cara di meja makan ini terdiri atas 3 yang utama yakni, pertama sebelum makan, kedua tata cara menggunakan perlengkapan makan, dan yang ketiga saat makan sedang berlangsung.
Sebelum Makan
  • Pastikan tempat dan jenis acara makan yang akan Anda datangi, hal ini untuk menyesuaikan busana yang hendak Anda kenakan. Apakah sifatnya formal, ataupun santai dengan busana casual. Hindari juga pemakaian topi sewaktu makan
  • Tanyakan kepada tuan rumah maupun pengundang tentang posisi tempat duduk Anda, apakah bebas, ataukah ditentukan. Ketika Anda sudah duduk, dan ada tamu lain yang datang maka Anda cukup mengangguk memberi hormat, siapapun tamunya, apakah itu pria maupun wanita. Sementara untuk tata cara Amerika, para pria harus berdiri apabila ada tamu wanita yang hadir ataupun meninggalkan meja makan.
  • Doa maupun sepatah sambutan dan ucapan dari pihak pengundang biasanya dilakukan sebelum acara makan dimulai. Toss pun tak jarang dijadikan awal pembuka acara makan.
  • Tidak memulai makan sampai semua tamu hadir, dan makanan tersaji lengkap di depan masing-masing tamu, dan mereka sudah mengambil makanan di atas piring masing-masing. Atau juga sebelum tuan rumah mempersilakan. Aturan Amerika lebih ketat, semua akan mengambil sendok dan garpunya apabila tuan rumah sudah melakukannya terlebih dahulu.Selalu letakkan serbet kain yang tersedua di pangkuan Anda, jangan tempatkan di dada Anda.
Penggunaan Peralatan Makan
  • Satu set peralatan makan berupa garpu, sendok, pisau biasanya tersedia di masing-masing hadapan Anda. Bentuk dan ukurannya beragam, dibedakan atas jenis makanannya, apakah itu untuk hidangan pembuka (appetizer), hidangan utama (main course) ataupun untuk hidangan penutup (dessert).
  • Tidak perlu cemas untuk salah penggunaan, karena biasanya untuk hidangan pembuka dan penutup, perlengkapannya lebih kecil dari hidangan utama. Yang terkecil ukuran sendok, pisau dan garpunya adalah untuk hidangan penutup.
  • Beberapa tuan rumah maupun rumah makan biasanya menyusun peralatan makan ini dengan cara meletakkan peralatan terluar untuk hidangan pembuka, lalu hidangan pembukanya dengan peralatan di bagian susunan tengah, dan bagian terdalam sisi kanan dan kiri piring Anda adalah alat untuk menikmati hidangan penutup. Sementara apabila di restoran tertentu, peralatan yang diletakkan di meja hanya untuk hidangan utama, sementara peralatan untuk hidangan pembuka dan penutup akan disajikan bersamaan dengan penyajian hidangannya.
  • Demikian juga untuk gelas yang tersedia di depan Anda, apabila tersedia lebih dari satu, maka kemungkinan besar salah satunya adalah gelas untuk wine. Apabila wine disajikan oleh pramusaji, maka Anda cukup mengatakan pada pramusaji apabila Anda ingin meminumnya, dan pramusaji akan langsung menuangkannya pada gelas wine yang tersedia. Biasanya gelas wine paling dekat dengan piring Anda, dan gelas air putih berada di sebelah kirinya.Sementara untuk cangkir kopi maupun teh berada di sebelah kanan perlengkapan makan yang sudah disetting.
Selama Makan
  • Jika hidangan tersaji di depan meja dan Anda harus bergantian mengambilnya, maka pastikan Anda tidak menumpuk semua makanan dalam satu waktu.
  • Sementara apabila dihidangkan satu persatu, maka pastikan juga Anda memberikan informasi yang jelas atas hidangan yang ditawarkan. Jika Anda berkenan Anda bisa mengatakan ”Yes, please” (Ya, silakan) dan pramusaji akan meletakannya di piring Anda, atau “No, thank you” (Tidak, terimakasih), maka makanan itu tidak akan ditempatkan di piring Anda. Jangan asumsikan jawaban Anda dengan menggangguk atau menggeleng, karena pramusaji bisa salah menterjemahkannya.
  • Cicip makanan terlebih dahulu sebelum menambahkan garam ataupun merica ke makanan Anda. Jika ada tamu lain di sebelah Anda meminta tolong untuk mengulurkan garam atau lada, maka pastikan 1 set bumbu ini (keduanya) Anda ambilkan. Biarkan tamu tersebut memilih sendiri bumbu tambahannya, dan Anda tidak perlu menerka-nerka yang mana botol garam, dan mana pula yang lada.
  • Menikmati sup dan makanan lain hendaknya jangan sampai berbunyi mengecap ataupun suara menyeruput keras dari mulut Anda. Meskipun di beberapa negara lain mengeluarkan bunyi-bunyian dari mulut saat makan di anggap sebagai bagian dari penghormatan.
  • Sampaikan kata “Excuse me,” (Permisi), ketika Anda meninggalkan meja untuk menuju restroom sejenak.
  • Jangan menggunakan handphone Anda untuk bertelepon ria atau ber-sms, selama acara makan berlangsung. Apabila mendadak ada panggilan penting, maka Anda harus undur sejenak dari meja makan tersebut.
  • Bila di Amerika akhir makan ditandai dengan meletakkan peralatan makan di samping kanan piring dengan cara menelungkupkannya, maka di Indonesia, Anda tetap bisa meletakkan di atas piring Anda, dan memberitahukan pramusaji untuk membereskan dan mengambil piring dan peralatan tersebut.
Referensi sebagai pembelajaran Jasa Boga.

Kamis, 29 Maret 2012

Tao Kei Noi Story (The Billionaire)



Siapa sangka cemilan rumput laut bisa dijadikan lahan bisnis ’basah’ sama seperti habitat rumput laut yang basah-basahan dilaut. Cemilan rumput laut goreng yang populer dikalangan etnis tionghoa di thailand ini kemudian bisa mendunia melalui tangan seorang pemuda yang membuatnya jadi seorang billionaire (milyuner).

Ya kali ini GTH salah satu perusahaan perfilman Thailand mengeluarkan debut film remaja berikutnya. Namun ini bukan sembarang film remaja berbau komedi romantis yang biasa diproduksi oleh perusahaan tersebut. Sebut saja Bangkok Traffic Love, Hello Stranger, dan Suckseed. Film The Billionaire (Top Secret) bukan film biasa, ya ini merupakan film autobiografi perjuangan seorang pemuda bernama Top Ittipad.

 Untuk kali ini, trailer nya sudah cukup menarik, memanggil jiwaku untuk melihat kisah perjuangan jatuh bangun jadi pengusaha.
Walaupun penggambaran ditrailer dan biografi Top Ittipat sudah bisa menjelaskan ini film apa, mau dibawa kemana, dan endingnya gimana, namun cukup seru  menyaksikan jatuh bangun si Top meraih kesuksesan.
Yup dunia enterpreneurship emang tidak senyaman seperti kerja kantoran. Walaupun dengan keuntungan yang besar, namun bayang-bayang resiko besar turut menyertai.

Top ittipat membayar kesuksesannya dengan berkorban jiwa, raga, waktu, kesenangan jadi gamer, termasuk berkorban cinta terhadap his girlfriend. Seperti kata ibu si Top, sesuatu itu akan datang kepadamu namun sesuatu yang lain akan menjauh darimu. Yup film ini fullinspirasi buat kamu-kamu yang ingin bergelut didunia bisnis. Kesuksesan bisnis tidak semudah membalik telapak tangan. Sabar, syukur, terus berjuang pantang menyerah, dan berdoa adalah Top secret (rahasia si Top).


Top Ittipat:
Berikut sinopsis ringkas dari kehidupannya:
Saat usia 16, Dia adalah pencandu game online.
Saat usia 17, Ia putus sekolah untuk menjadi penjaja kacang.
Saat usia 18, Keluarganya bangkrut & meninggalkan hutang 40 juta Baht (sekitar 12 milyar rupiah) keluarganya pindah ke China demi melarikan diri dari hutang, namun TOP tetap berjuang tetap tinggal di Thailand bersama pamannya.
Saat usia 19, Dia menciptakan cemilan rumput laut ‘Tao Kae Noi’ yg dijual di 3.000 cabang 7-Eleven di Thailand.
Kini, diusia 26, Ia adalah produsen cemilan rumput laut terlaris di Thailand, berpenghasilan 800 juta Baht (sekitar 235 milyar rupiah) per tahun & mempekerjakan 2.000 staf.Namanya Top Ittipat, dan ini adalah kisah nyata hidupnya yang luar biasa.

Apa yang dilakukan oleh Top memang sangat “trial and adjustment”, tapi yang ingin saya bahas bukan lah detil kesalahan apa saja yang dibuat oleh Top, tapi ada beberapa hal  dasar / basic yang dilakukan Top yang bisa membuat dia berhasil yang mungkin saat itu tidak disadarinya secara langsung sebagai pebisnis.


1. Produk yang unik
 Bicara tentang produk banyak sekali dimensi nya, tapi produk dengan kualitas baik adalah sebuah keharusan. Dalam perjalanan “menemukan” produk yang akan dipasarkan bukan perkara mudah, tapi produk dengan kualitas baik saja TIDAK CUKUP untuk dipasarkan. Jawabannya tentulah harus melebihi produk dengan kualitas yang baik, tapi produk seperti apa yang dibutuhkan oleh konsumen. Dalam film ini Top akhirnya menemukan bahwa produk dengan kualitas baik dan disukai oleh konsumen bisa membawanya menjadi “billionaire” dalam usia muda.

2. Distribusi yang luas
 Sebuah produk yang baik dan kualitas yang baik tidak akan bisa menghasilkan penjualan jika tidak tersedia di pasar. Mendekatkan diri dengan konsumen sangat lah penting. Jika kita berada di industry FMCG, maka yang harus dilakukan adalah “banjiri” dan dekatkan diri kita dengan pelanggan. Yang dilakukan oleh Top untuk mendekatkan diri dengan konsumen nya adalah berusaha untuk menghadirkan produk nya di sebanyak mungkin tempat dengan cara berusaha untuk bekerja sama dengan jaringan retail internasional, Seven Eleven.(Kalo di Indonesia mungkin Indomaret/Alfamart).

3. Riset pasar
 Walaupun malas belajar secara akademis (sering bolos di pelajaran sekolah), tapi Top selalu melakukan riset secara  “manual”, yaitu melakukan pengamatan terhadap berbagai hal, misal datang ke para pesaing untuk bertanya, menggali informasi di pasar, di jalan dan juga mengamati lingkungan yang pada akhirnya menghasilkan insight untuk meluncurkan produk rumput lautnya dengan brand dan packaging yang memenuhi syarat .

Sahabat kantor saya bahkan membuat kultweet khusus untuk film ini yang timelinenya saya copy dibawah karena sangat menarik untuk kita baca. Pelajaran yang bisa kita ambil dari film The Billionaire:
  1. Jangan pernah menyerah, karena begitu kita menyerah maka semua berakhir.
  2. Kadang keluarga terdekatpun tidak akan mensupport keinginan kita untuk menjadi pengusaha. Cukup dengarkan kata hati.
  3. Banyak strategi sederhana yang bisa dipelajari bahkan dari pasar becek sekalipun tentang bagaimana berjualan .
  4. 1,2,3 kegagalan dalam usaha bukanlah akhir namun awal untuk menuju kesuksesan. Coba lagi, jangan menyerah 
  5. Jangan boros, berinvestasilah pada hal yang memberikan nilai tambah.
  6. Tidak usah banyak berpikir, just do it. Kadang kita tidak bisa sampai sejauh ini dengan terlalu banyak berpikir.
  7. Partner terbaik dalam adalah yang masih mau sama-sama tertawa ketika gagal dan masih berjuang ketika putus asa menerpa.
  8. Dengarkan sekelilingmu, kadang inspirasi datang dari hal yang tidak kita sukai.
  9. Jika kau berpikir "bisa" maka tubuh dan hatimu akan bergerak untuk bisa dan mensupport keinginanmu begitupun sebaliknya.
  10. Kadang kienyataan terpahit adalah berpisah dengan org yg "dulu" mencintaimu karena mereka tidak percaya kamu bisa sukses.
  11. Berilah support ke setiap orang yang ingin memulai usaha sejauh terpancar kegembiraan dan optimisme di wajahnya.
  12. Catat, photo, rekam semua hal yang mungkin kelak menjadi inspirasi dan ide.
  13. Ingat selalu +1, selalu ada 1 lagi jalan untuk sukses dan berhasil #billionaire
  14. Selalu ada tembok besar untuk orang pesimis, namun selalu ada "pintu" lain untuk orang yang optimis.
So kalo Top Ittipat saja bisa yang hanya tamatan SMU, bagaiamana dengan kita?
Cayoo!


Soundtrack TOP Secret a.k.a The Billionaire - The Last Light



Tao Kae Noi snack
Sambil nonton, mencoba menikmati snack Tao Kae Noi. Snack yang enak sekali,berbagai rasa,kalian bisa menemukannya di minimarket minimarket terdekat.


Quote trick bisnis dalam film:
  • Inspirasi bisa didapatkan dimana saja, dipasar tradisional pun bisa.
  • Pasarkan product dgn menitipkan ditoko yang sudah menggurita, minimarket misalnya.
  • Apapun nama product, se-ndeso apapun namanya, kemasan product yang ‘berbicara’.
  • Survey, tiru, menggabungkan kreasi, mencoba terus adalah jalan inovasi.
  • Mencoba dengan memulai, buka